Masih sama (ketika 8 Tahun)
Selasa, 16 Agustus 2011 by beautifullycolportage in Label: ,

22 tahun, hanya tinggal menunggu bulan. Itulah usia saya saat ini.
22 tahun hidup, saya masih belum bisa memberikan apapun pada-Nya
Bahkan untuk diri sendiri ataupun orang tua, rasanya belum terjangkau oleh saya.
Saat ini pikiran saya mengawang-awang. Membayangkan akan jadi apa saya esok.
Pikiran saya kembali mengawang-awang, kali ini lebih dangkal. Saya memikirkan hari ini, saya memikirkan isi kepala saya.
Saya menyelami pikiran saya sendiri, masuk ke dalam dan membius seluruh pandangan saya akan esok.
Dalam pikiran saya, tertera usia yang jauh lebih muda dari usia saya.
Ada angka delapan (8) disana.
Ya, 8 tahun.
Wajah saya melukiskan senyum getir, bukan tanpa alasan. Senyum saya lebih terlihat menyindir diri sendiri pada pantulan wajah saya dicermin siang ini.
Bosan, melihat dan memikirkannya hanya membuat saya akan menngasihani diri saya sendiri kemudian.
Tetapi, pikiran saya tak terkendali, ia tetap mengawang-awang meninggalkan hari ini.
Ia beranjak mendatangi masa lalu saya, saat usia saya 8 tahun.
Kala itu, saya duduk dikelas 3 Sebuah Sekolah Dasar Negeri dekat rumah, hanya 15 menit berjalan kaki untuk sampai di sekolah. Saya ingat, saya berada di kelas 3C, duduk dengan seorang anak laki-laki nakal. Terkadang dalam perjalanan ke sekolah, saya mengutuk dia dalam hati. “Mudah-mudahan ia sakit dan tidak ke sekolah hari ini.”
Bukan, bukan itu yang ingin saya kenang, melainkan pola berpikir saya saat itu.
Saat itu pikiran saya dangkal dan instan. Saya tidak berpikir resiko, saya tidak berpikir masa depan. Pikiran saya saat itu hanya ingin cepat-cepat meninggalkan bangku sekolah dasar agar cepat berganti seragam, saya bosan dengan seragam putih-merah apalagi bila membayangkan masih ada sisa 3 tahun lagi hingga lulus.
Saya tidak pernah memikirkan masalah-masalah, entah masalah pribadi ataupun masalah lingkungan terdekat saya. Wajar saat itu, masalah tak begitu membebani hati dan pikiran saya. Bersyukur, kala itu memang tak ada masalah yang terlalu berarti ataupun mempengaruhi lebih.
Bila bosan, biasanya saya bermain dengan teman untuk sekedar menghabiskan waktu. Bercanda, atau sekedar mengobrol iseng hanya untuk menghabiska hari saya.
PAUSE                          REWIND (perintah otak saya)
Dengan cepat pikiran saya kembali ke hari ini.
Senyum itu muncul kembali. Ah, begitu membosankan. Senyum menyindir seperti biasanya.
Hati saya kalut, saya sadar. Tak ada yang berubah dari pikiran saya saat ini, ia begitu rindu dengan pembimbingnya. Entah siapa.
Bedanya, masalah yang kadang saya hadapi bukanlah masalah yang tak terlalu berarti seperti saat 8 tahun. Anehnya, tak ada keinginan untuk memecahkannya. Saya tetap dengan saya yang suka meninggalkan masalah bila bosan, saya tetap mencari teman untuk menghabiskan hari hingga masalah itu hilang dengan sendirinya. Tapi tidak, ia tidak hilang, hanya mengendap sesaat lalu kembali di lain kesempatan.
saya pernah membaca sebuah buku yang menyebutkan
"Jangan beri waktu ruang, karena setiap waktu yang berjalan adalah keputusan"
Apakah 22 tahun saya sia-sia?



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Posting Komentar